ABNEWS – Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) saling menjajaki kemungkinan membentuk poros baru dalam menembus kebuntuan politik. Kedua partai banyak disebut berbagai kalangan ingin saling melengkapi, akan tetapi masing-masing masih malu-malu dan menunggu isyarat dicomblangi.
Bahkan disebutkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) ditengarai akan menerima pinangan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres). Skenario itu dinilai paling logis dan menguntungkan semua pihak.
“Zulhas akan tertarik berpasangan dengan Airlangga,” ujar Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies Jerry Massie, Minggu, (28/5/2023).
Jerry mengatakan keuntungan pertama, yakni kedua partai bisa mengusung calon presiden (capres) dan cawapresnya. Sebab, mereka memenuhi ambang batas presiden.
“Apalagi Zulhas juga punya target yang lebih besar,” tuturnya.
Selain itu, Jerry memprediksi elektabilitas PAN akan ikut terdongkrak. Sehingga perolehan kursi PAN di DPR juga berpotensi meroket.
“Jadi ini menarik bila ada capres ke-4 seperti Airlangga dengan cawapres Zulhas,” ujarnya memprediksi.
Sementara, Mantan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyampaikan dukungannya kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres 2024. Sebab, dia menyebut ada peluang untuk mendapatkan kemenangan.
Dia juga mengaku tidak rela jika Airlangga Hartarto menjadi cawapres di Pilpres 2024.
“Saya WA beliau, sebagai alumni Slipi (DPP Golkar), tak rela hati kalau Ketua Umum Partai Golkar jadi cawapres. Kalau ada pasangan keempat, peluang menang sangat besar,” kata Din Syamsuddin, saat jadi pembicara di Forum Dialog Nusantara ‘Peran TIK Memperkuat Toleransi dan Persatuan Dalam Pularisme NKRI’ di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (29/5/2023).
Diketahui, Din Syamsuddin pernah menjadi ketua Balitbang Golkar pada 1993. Din pun berkelakar bahwa dia masih Golkar.
“Saya tersinggung saat Mbak Nurul (Nurul Arifin) bilang mantan. Saya masih. Kalau hati saya dibuka, kuning. Penyakit kuning,” ujar Din sembari tersenyum.
Pihak Partai Golkar sendiri mengaku tengah mempertimbangkan memantapkan koalisi dengan PAN. Mereka akan membentuk poros baru bila resmi mengusung Airlangga dengan Zulhas.
“Sekarang sedang kita jajaki berbagai kemungkinan termasuk soal itu,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia di Gedung DPP Golkar, Jakarta Barat, Minggu, 28 Mei 2023.
Doli mengatakan saat ini Airlangga dan Zulhas sama-sama berada di Amerika Serikat dalam rangka kunjungan kerja. Namun pimpinan Golkar dan PAN bakal kembali bertemu setibanya kedua tokoh itu ke Tanah Air.
Bak gayung bersambut, pihak PAN menyambut baik wacana tersebut dan menilai makin banyak paslon akan memberikan alternatif bagi rakyat.
“Secara yuridis, jika Golkar dan PAN membuat koalisi pilpres sendiri itu telah memenuhi persyaratan presidential threshold 20 persen kursi DPR RI, sebagaimana tercantum di pasal 222 UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu,” kata Waketum PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Minggu (28/5/2023) malam.
Viva lantas mengungkap kalau PAN dan Golkar akan bertemu khusus untuk membahas koalisi pilpres.
Dia mengatakan akan ada pembahasan mengenai langkah taktis dan strategis terkait pilpres.
“Meski sudah memenuhi syarat PT, PAN dan Golkar akan bertemu khusus dalam pembentukan koalisi di pilpres, karena kami ingin memenangi pilpres. PAN ingin maju untuk menang, bukan maju untuk kalah. Karena setiap parpol dipastikan memiliki cita-cita untuk menang pilpres. Nanti akan kita atur bagaimana strategi dan taktiknya yang tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi obyektif,” ujarnya.
Viva menukaskan lebih lanjut, Zulhas dan Airlangga akan bertemu usai dari USA.
“Ditunggu ya kabar selanjutnya karena pak Zulkifli Hasan dan Pak Airlangga masih di USA. Dalam sepekan ke depan akan ada pembahasan kopi darat soal ini,” ungkapnya. (*)